lestarikan budaya Nasional

lestarikan budaya Nasional
pendidikan jalan merintis hidup bahagia

Jumat, 20 Mei 2011

INFLASI INDONESIA TAHUN 2003


BAB 1
PENDAHULUAN

            Inflasi  merupakan  sesuatu  yang  kita  hadapi  sehari – hari. Ketika  kita  berbelanja,  kita  akan  merasakan  perbedaan  harga  hari  ini  dengan  harga  pada  hari  kemarin,  maka  itulah  yang  disebut  inflasi. Inflasi  juga  terjadi  pada  saat  kita  membayar  atau  menerima  upah  apabila  kita  menjadi  pembantu  rumah  tangga  atau  majikan.  Ini  semua  membuktikan  bahwa  inflasi  menyebabkan  perbedaan  harga  antara  periode  sebelumnya  dengan  periode  sekarang.
            Inflasi  disebabkan  oleh  masuknya  uang  yang  terlalu  banyak  ke  masyarakat,  sehingga  masyarakat  semakin  ingin  membelanjakan  uang  tersebut.  Selain  itu  juga  karena  jumlah  barang  yang  tidak  seimbang  dengan  permintaan  pasar  menyebabkan  harga  barang  naik. Inflasi  dalam  suatui  negara  terutama  di  Indonesia  disebabkan  oleh  dua  factor,  yaitu:
a.       Dari  luar  negeri
Inflasi  terjadi  akibat  adanya  kenaikan  harga  diluar  negeri  yang  menyebabakan  kenaikan  harga  dalam  negeri.  Selain  itu  juga  karena  nilai  tukar  uang  dalam  negeri  mengalami  penurunan  dengan  mata  uang  asing.
  1. Dari  dalam  negeri
Inflasi  dalam  negeri  biasanya  dipicu  oleh  deficit  APBN  dan  APBD  secara  terus – menerus  yang  kemudian  ditutup  dengan  mencetak  uang  baru.  Penciptaan  uang  baru  yang  berlebihan  menyebabkan  inflasi.  Selain  itu  juga  karena  adanya  gagal  panen  yang  dialami  oleh  para  petani.  Gagal  panen  ini  menyebabakan  permintaan  lebih  tinggi  daripada  penawaran  sehingga  harga  barang  akan  naik.
            Inflasi  yang  terjadi  karena  naik  atau  turunnya  harga  komoditas  barang  dan  jasa  dapat  diatasi  melalui  kebijakan  non  moneter  atau  kebijakan  non  fiskal  yang  disebut  dengan  kebijakan  riil.  Bentuk  dari  kebijakan  ini  adalah  dengan  menaikkan  hasil  produksi  dan  pengendalian  harga.
            Kebijakan  menaikkkan  hasil  produksi  dilakukan  untuk  menyeimbangkan  permintaan  masyarakat  yang  cukup  banyak  sehingga  antara  penawaran  dari  produsen  dan  permintaan  konsumen  dapat  diseimbangkan.  Bila  produsen  hendak  menaikkkan  hasil  produksi,  kendala  yang  dialami  produsen  adalah  mahalnya  bahan  baku  atau  bahan  yang  akan diproduksi.  Untuk  mengantisispasi  hal  tersebut,  pemerintah  hendaknya  memberikan  pinjaman  kepada  para  produsen  ataupun  dengan  mengimpor  bahan  mentah  tersebut  kamudian  diolah  oleh  para  produsen  di  Indonesia.  Jadi  pemerintah  bukan  mengimpor  barang – barang  yang   sudah  jadi  dari  luar  negeri  seperti  yang   dialami  tiap  tahun  yang  menyebabakan  barang – barang  buatan  dalam  negeri  tidak  diminati  oleh  konsumen.
            Akibat  dari  inflasi  salah  satunya  adalah  harga  barang  menjadi  naik.  Agar  harga  barang  tidak  naik,  pemerintah  dapat  mengambil  suatu  kebijakan  pengendalian  harga  melalui  pengawasan.  Pemerintah  akan  menetapkan  harga  tertinggi  suatu  barang  dan  jasa  yang  boleh  diterapkan  oleh  para  pengusaha  maupun  para  produsen.  Bila  hal  ini  dilanggar,  maka  pemerintah  akan  mengambil  tindakan.  Namun  tanpa  pengawasan  yang  baik,  cara  yang  digunakan  pemerintah  ini  dapat  menimbulkan  pas ar  gelap ( black  market). 














Inflasi  tahun  2003  hlm  2



BAB  II
INFLASI  TAHUN  2003
BERDASARKAN  KOMODITAS  BARANG  DAN  JASA

            Inflasi  merupakan  salah  satu  indikator  kemakmuran  suatu  Negara. Jika  tingkat  inflasi suatu Negara  adalah tinggi, menandakan tingkat kemakmuran suatu Negara adalah rendah, sedangkan  bila  tingkat  inflasi  suatu  Negara  adalah  rendah,  menandakan  tingkat  kemakmuran suatu  Negara  adalah  tinggi.  Selain  itu, inflasi  merupakan  suatu  proses  yang  dinamis.   Adanya inflasi mengesankan bahwa tingkat harga dan variabel - variabel lainnya secara sistematis dan berkesinambungan  selalu  berada  diluar  keseimbangan. Inflasi  merupakan  fenomena  yang  tidak dapat  dihindari  maupun  dihilangkan  karena  inflasi  menyangkut  berbagai  bidang, terutama dibidang  ekonomi  seperti  tenaga  kerja  dan  stabilitas  harga.
            Salah  satu  factor  penyebab  inflasi  adalah  tingkat  komoditas  barang  dan  jasa.  Hal  ini terkait  dengan   harga  barang  dan  jasa,  apakah  mengalami  kenaikan  atau  penurunan. Pada  tahun  2003  di  Indonesia  mengalami  inflasi  sebesar  5,06%  yang  merupakan  inflasi  terendah  yang  dialami  Indonesia  dibandingkan  dengan  periode  sebelumnya.  Berdasarkan  hasil  pemantauan BPS  di  43  kota, Inflasi  yang  terjadi  pada tahun  2003  pada  tiap  bulan  berdasarkan  komoditas barang  dan  jasa  adalah  sebagai  berikut:

1.  Bulan  Januari
Pada  bulan  Januari  perkembangan  harga  berbagai  komoditas  secara  umum  menunjukkan adanya  kenaikan. Pada  bulan  ini,  beberapa  komoditas  yang  mengalami  kenaikan  harga / tarif  antara  lain:  minyak  tanah,  beras,  tomat  sayur,  upah  tukang,  bensin  pompa,  ikan  segar,  minuman  ringan,  emas  perhiasan,  angkutan  dalam  kota,  gula  pasir,  nasi  dengan  lauk,  sewa  rumah,  kontrak  rumah,  minyak  goreng,  mie,  rokok  kretek  filter,  upah  pembantu  rumahtangga,  sawi  hijau,  mie  kering  instant,  soto, g ado-gado, bubur, sate, gas LPG, pasir, dan tarif rumah sakit. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, daging ayam ras, cabe rawit, telur ayam ras, bawang merah, daging sapi dan kacang panjang.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,95%, kelompok perumahan sebesar 2,31%, kelompok sandang sebesar 0,96%, kelompok kesehatan sebesar 1,05%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,02%, serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 1,13%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi -1,54%.
2. Bulan Pebruari
Pada bulan Pebruari perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: beras, cabe merah, upah tukang, tarif listrik, empek-empek, emas perhiasan, nangka muda, nasi, sewa rumah, kontrak rumah, tahu mentah, mie, rokok kretek filter, upah pembantu rumahtangga, buncis, tarif kereta api, ketimun, rokok kretek. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: daging ayam ras, cabe rawit, telur ayam ras, daun bawang, tomat sayur, ikan segar, kentang, wortel,sawi hijau, apel, kol putih / kubis, minyak tanah, jeruk, jagung muda, solar, bayam dan minyak goreng.
 Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, daging ayam ras, cabe rawit, telur ayam ras, tomat sayur, beras, ikan segar, kentang, tomat buah, wortel, kol putih / kubis, gula pasir, minyak gopreng, emas perhiasan, televisi berwarna dan kacang panjang.
 Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,77%, kelompok perumahan sebesar 0,64%, kelompok sandang sebesar 0,64%, kelompok kesehatan sebesar 0,40% serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,08%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi -0,26% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga relatif stabil yaitu 0,00%.
Inflasi  tahun  2003  hlm  3


3. Bulan Maret
Pada bulan Maret perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: tarif listrik, upah tukang, bawang merah, bayam, minuman ringan, nangka muda, nasi dengan lauk, sewa rumah, kontrak rumah, kelapa, rokok kretek filter, upah pembantu rumahtangga, makanan ringan /snack, gado-gado, bubur kacang hijau, rokok kretek, sabun mandi, pasta gigi dan tarif air minum / PAM. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, daging ayam ras, cabe rawit, telur ayam ras, tomat sayur, beras, ikan segar, kentang, tomat buah, wortel, kol putih / kubis, gula pasir, minyak gopreng, emas perhiasan, televise berwarna dan kacang panjang.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,40%, kelompok perumahan sebesar 1,07%, kelompok kesehatan sebesar 0,84%, serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,05%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi -2,26%, kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,05% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami deflasi sebesar 0,13%.
4. Bulan April
Pada bulan April perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: daging ayam ras, upah tukang, jeruk, pepaya, angkutan dalam kota, gula pasir, nasi dengan lauk, sewa rumah, kontrak rumah, roti tawar, kue kering berminyak, upah pembantu rumahtangga, obat dengan resep, tarif uang sekolah SD, SLTP, SLTA dan tarif parkir. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, beras, cabe rawit, telur ayam ras, emas perhiasan,  ikan segar, minyak goring, kelapa, bayam, kentang, buncis, wortel, kangkung, televise berwarna, bahan pelumas / oli dan kacang panjang.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,41%, kelompok perumahan sebesar 0,16%, kelompok kesehatan sebesar 0,32%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,27%, serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 1,31%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi 1,15% dan kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,64%.
5. Bulan Mei
Pada bulan Mei perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: tarif air minum / PAM, upah tukang, telur ayam ras, ikan segar, daging ayam ras, emas perhiasan, tarif listrik, bawang merah, sewa rumah, kontrak rumah, upah pembantu rumahtangga, jeruk, pepaya,  tarif dokter dan tarif rumah sakit. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, beras, cabe rawit, gula pasir, sawi hijau, daging sapi, nangka muda, minyak goring, bayam dan pisang.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0.01%, kelompok perumahan sebesar 0,76%, kelompok sandang sebesar 0,35%, kelompok kesehatan sebesar 0,81%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,00%, serta kelompok transportyasi dan komunikasi sebesar 0,03%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi 0,28%.
6. Bulan Juni
Pada bulan Juni perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: tarif listrik, upah tukang, kacang panjang, petai, apel, emas perhiasan, tarif pemeliharaan service, sewa rumah, kontrak rumah, minyak goreng, upah pembantu rumahtangga, rokok kretek filter. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, daging ayam ras, cabe rawit, beras, ikan segar, nangka muda, jeruk, emping dan televisi berwarna.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,18%, kelompok perumahan sebesar 0,91%, kelompok sandang sebesar 0,29%,
Inflasi  tahun  2003  hlm  4  

kelompok kesehatan sebesar 0,19%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,15%, serta kelompok transportyasi dan komunikasi sebesar 0,13%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi 0,82%.
7. Bulan Juli
Pada bulan Juli perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: tarif uang sekoplah TK, SD, SLTP, SLTA dan uang kuliah Akademi / PT, tomat sayur, upah tukang, kacang panjang, cabe merah, buncis, kangkung, nasi dengan lauk, sewa rumah, kontrak rumah, ketimun, mie, rokok kretek filter, upah pembantu rumahtangga, petai, daging ayam ras, seragam sekolah. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah:gula pasir, telur ayam ras, beras, bawang merah, ikan segar, jeruk, minyak goring, emping, emas perhiasan dan televisi berwarna.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok perumahan sebesar 0,38%, kelompok sandang sebesar 0,22%, kelompok kesehatan sebesar 0,26%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 1,51%, serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,05%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi 0,72% dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,22%.
8. Bulan Agustus
Pada bulan Agustus perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: tarif uang sekolah SD, SLTP, SMA dan uang kuliah Akademi / PT, beras, tomat sayur, upah tukang, cabe merah, ikan segar, tarif listrik, emas perhiasan, wortel, ikan diawetkan, sewa rumah, kontrak rumah, anggur, rokok kretek filter, upah pembantu rumahtangga dan soto serta gas LPG. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah:gula pasir, daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, bayam, ketimun, kacang panjang, jaruk, pisang danminyak goreng.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok bahan makanan sebesar 0,15%, kelompok perumahan sebesar o,61%, kelompok sandang sebesar 0,28%, kelompok kesehatan sebesar 0,23%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 7,82%, serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,09%. Sedangkan kelompok  makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami deflasi -0,11%.
9. Bulan September
Pada bulan September perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: tarif listrik, beras, tarif uang kuliah Akademi / PT, tarif uang sekolah SD, SLTA, SLTP, obat dengan resep, emas perhiasan, donat, daging ayam ras, sewa rumah, kontrak rumah, gula pasir, jagung muda, ban dalam , upah pembantu rumahtangga, mobil, roti tawar, dan jeruk. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, cabe rawit, bawang merah, daging sapi, ikan segar, telur ayam ras, buncis, apel, pisang dan kacang panjang.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makananjadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,34%, kelompok perumahan sebesar 1,03%, kelompok sandang sebesar 0,64%, kelompok kesehatan sebesar 0,63%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 1,62%, serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,05%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi 0,52%.
10.Bulan Oktober
Pada bulan Oktober perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: daging ayam ras, beras, upah tukang bukan mandor, cabe merah, telur ayam ras, bawang merah, emas perhiasan, kelapa, nasi, sewa rumah, kontrak rumah, minyak gorengtongkol, upah pembantu rumahtangga, gabus, dencis, jeruk, kol putih / kubis, pisang, obat dengan resep.Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah:gula pasir, tomat sayur, petai dan kangkung.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makananjadi, minuman, rokokdan tembakau
Inflasi  tahun  2003  hlm  5 

sebesar 0,03%, kelompok perumahan sebesar 0,30%, kelompok sandang sebesar 0,25%, kelompok kesehatan sebesar 0,30%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,13 %, kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,03% serta kelompok bahan makanan sebesar1,78%.
11.Bulan November
Pada bulan November perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain:daging ayam ras, minyak goreng, kelapa, ikan gabus, angkutan antar kota, emas perhiasan, angkutan dalam kota, daging sapi, sewa rumah, kontrak rumah, pisang, upah pembantu rumahtangga, sawi hijau, bawang merah, tempe, jeruk, gaun, ikan mas, bayam, buncis, kacang panjang, kangkung, ketimun, kol putih / kubis. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, beras, telur ayam ras,dan gula pasir.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,32%, kelompok perumahan sebesar 0.42%, kelompok sandang sebesar 2,29%, kelompok kesehatan sebesar 0,16%, kelompok bahan makanan naik sebesar 2,24% dan kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 1,06%. Sedangkan kelompok  pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami deflasi sebesar 0,03%.
12. Bulan Desember
Pada bulan Desember perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain:cabe merah, beras, tomat sayur, upah tukang, bayam, ikan segar,sandang wanita , emas perhiasan, angkutan dalam kota, kelapa, nasi, sewa rumah, kontrak rumah, minyak goring, mie, upah pembantu rumahtangga, sawi hijau, cabe rawit, ketimun, kangkung, kacang panjang, telur ayam ras, ikan diawetkan,jeruk, semangka, tempe, taucho, bedak, sandang laki-laki. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: daging ayam ras, angkutan antar kota, gula pasir, bawang merah, jagung muda, gula merah danpepaya.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,02 %, kelompok perumahan sebesar 0,28%, kelompok sandang sebesar 1,67%, kelompok kesehatan sebesar 0,35%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,04%, kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,03% serta kelompok bahan makanan naik sebesar 2,13%.






Inflasi  tahun  2003  hlm.  6

ANALISIS  DATA


            Berdasarkan  data  tentang  inflasi  tahun  2003,  inflasi  tahun  2003  merupakan  inflasi  yang  terendah  dibandingkan  inflasi  yang  terjadi  pada  tahun – tahun  sebelumnya.  Inflasi  pada  tahun  sebelumnya  yaitu  pada  tahun  1999  sebesar  2,01%,  tahun  2001  meningkat  menjadi  12,55%,  lalu  menurun  pada  tahun  2002  menjadi  10,03%  dan  pada  tahun  2003  turun  menjadi  5,06%.
            Inflasi  yang  terjadi  pada  tahun  2003  dapat  dikategoprikan  sebagai  inflasi  rendah  karena  inflasi  pada  tahun  ini  kurang  dari  10%.
            Pada  tahun  2003  sebagian  komoditi  ada  yang  mengalami  kenaikan  maupun  penurunan  berdasarkan  yang  terbanyak,  diantaranya  adalah:
          1. Bahan  makanan
Bahan  makanan  umumnya  mengalami  deflasi  sebanyak  8  bulan  dan  inflasi  selama  4  bulan.
2.  Makanan  jadi,  minuman,  rokok  dan  tembakau
Makanan  jadi,  minuman,  rokok  dan  tembakau  pada  umumnya  mengalami  inflasi  yaitu  selama  10  buln  dan  mengala,I  deflasi  selama  2  bulan.
3.  Perumahan
Perumahan  untuk  inflasi  pada  periode  tahun  2003  adalah  selama  12  bulan.
4.  Sandang
Sandang  pada  periode  2003  ini  pada  umumnya  mengalami  inflasi  yaitu  selama  10  bulan  dan  deflasi  selama  2  bulan.
5.  Kesehatan
Kesehatan  selama  periode  tahun  2003  mengalami  inflasi.
6.  Pendidikan,  rekreasi  dan  olah  raga
Pendidikan,  rekreasi  dan  olah  raga  pada  periode  ini  umumnya  mengalami  inflasi.  Deflasi  yang  terjadi  untuk  pendidikan,  rekreasi  dan  olah  raga  adalah  2  bulan.
7.  Transportasi  dan  komunikasi
Transportasi  dan  komunikasi  selama  periode  tahun  2003  tidak  ada  deflasinya,  kesemuanya  mengalami  inflasi.





 

Inflasi tahun 2003 hlm.7

TABEL  DAN  ANALISIS

Tabel . 1

PERKEMBANGAN  EKONOMI  MONETER  ( INFLASI )
TAHUN  2003

No
BULAN
INFLASI %
IHK
(Bln Po) %
HK
(Bulan Pn) %
Tingkat Kenaikan IHK %

LAJU INFLASI %
INFLASI year on year(2003 dg 2002) %
1
Januari
0,80
274,13
276,33
2,20
0,80
8,74
2
Pebruari
0,20
276,33
276,87
0,54
1,00
7,34
3
Maret
-0,23
276,87
276,23
-0,64
0,77
7,12
4
April
0,15
276,23
276,65
0,42
0,92
7,54
5
Mei
0,21
276,65
277,23
0,58
1,13
6,91
6
Juni
0,09
277,23
277,49
0,26
1,23
6,62
7
Juli
0,03
277,49
277,58
0,09
1,26
5,79
8
Austus
0,84
277,58
279,92
2,34
2,11
6,38
9
September
0,36
279,92
280,93
1,01
2,48
6,20
10
Okrtober
0,55
280,93
282,48
1,55
3,05
6,22
11
November
1,01
282,48
285,32
2,84
4,08
5,33
12
d
0,94
285,32
287,99
2,67
5,06
5,06

Total
5,06
3341,16
3355,02
13,86
23,89
79,25

ANALISIS
     Pada   tahun  2003,  inflasi  terbesar  terjadi  pada  bulan  November  yaitu  sebesar  1,01% dan  mengalami  deflasi  pada  bulan  Maret  sebesar  -0,23%.  Sedangkan  inflasi  terendah  ( bukan  deflasi )  adalah  sebesar  0,03%.
    Tingkat  kenaikan  IHK  pada  tahun  ini  yang  terbesar  terjadi  pada  bulan  November  yaitu   sebesar  2,84%  yang  merupakan  hasil  dari  pengurangan  IHK  bulan  November  tahun 2003  dengan  IHK  bulan  Oktober  tahun  2003  yaitu  dari  285,32%  dengan  282,48%. Sedangkan  tingkat  kenaikan  IHK  terendah  terjadi  pada  bulan  Maret  yaitu  sebesar  -0,64%   yang  merupakan  hasil  pengurangan  dari  IHK  bulan   Maret  tahun  2003  dengan  IHK  bulan Pebruari  tahun  2003  yaitu  dari  276,23%  dengan  276,87%.
      Laju  inflasi  terbesar  terjadi  pada   bulan  Desember  sebesar  5,06%  dan  laju  inflasi terendah  terjadi  pada  bulan  Maret  sebesar  0,77%.
Inflasi  year  on  year  yang  terbesar  terjadi  pada  bulan  Januari  yaitu  sebesar   8,74%  yang  merupakan  perbandingan  antara  bulan   Januari  tahun  2002  dengan  Januari  tahun 2003.  Sedangkan  inflai  year  on  year  terendah  terjadi  pada   bulan  Desember  yaitu sebesar 5,06 %  yang  merupakan   perbandingan  antara  bulan  Desember  tahun  2002  dengan Desember  tahun  2003.
Inflasi tahun 2003 hlm. 8

Table . 2

SUMBANGAN  KELOMPOK  PENGELUAAN
KOMODITAS  BARANG  DAN  JASA
TERHADAP  INFLASI  NASIONAL
TAHUN  2003

No
Bulan
BM
MJMRT
Prmh
Snd
Ksht
PRO
TK
1
Januari
-0,36
0,36
0,54
0,08
0,05
0,00
0,13
2
Februari
-0,16
0,14
0,14
0,05
0,02
0,00
0,01
3
Maret
-0,58
0,08
0,25
-0,04
0,04
-0,01
0,00
4
April
-0,30
0,28
0,04
-0,06
0,01
0,01
0,17
5
Mei
-0,06
0,00
0,20
0,03
0,04
0,00
0,00
6
Juni
-0,20
0,03
0,21
0,02
0,01
0,01
0,01
7
Juli
-0,17
-0,04
0,08
0,02
0,01
0,12
0,01
8
Agustus
0,03
-0,02
0,14
0,03
0,07
0,64
0,01
9
September
-0,16
0,06
0,24
0,05
0,03
0,12
0,02
10
Oktober
0,43
0,01
0,07
0,02
0,01
0,01
0,00
11
November
0,53
0,07
0,10
0,18
0,01
0,00
0,12
12
Desember
0,54
0,19
0,06
0,13
0,02
0,00
0,00

Total
-0,46
1,16
2,07
0,54
0,32
0,9
0,48

KETERANGAN:
BM                  : Bahan  Makanan
MJMRT           : Makanan  Jadi,  Minuman,  Rokok  dan  Tembakau
Prmh               : Perumahan
Snd                  : Sandang
Ksht                 : Kesehatan
PRO                : Pendidikan,  Rekreasi  dan  Olah  raga
TK                  : Transportasi  dan  Komunikasi

ANALISIS
Sumbangan  kelompok  pengeluaran  komoditas  barang  dan  jasa  terhadap  inflasi  nasional tahun  2003  berdasarkan  table diatas adalah sebagai berikut :
Bahan makanan rata-rata memberikan sumbangan dibawah 0%. Sumbangan bahan makanan  terbesar terjadi pada bulan Desember sebesar 0,54% . Sedangkan sumbangan terkecil dari bahan makanan adalah pada bulan Mei sebesar -0,06%.
 Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau kebanyakan memberikan sumbangan diatas 0%. Sumbangan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau terbesar terjadi pada bulan April sebesar 0,28%. Sedangkan sumbangan makanan jadi, minuman , rokok dan tembakau terkecil terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar -0,04%.

Inflasi tahun 2003 hlm.  9

Pewrumahan rata-rata membertikan sumbangan pengeluaran sebesar diatas 0%. Sumbangan perumahan terbesar terjadi pada bulan Janu8ari yaitu sebesar 0,54%. Sedangkan sumbangan perumahan yang terkecil terjadi pada bulan Desember sebesar 0,06%.
Sandang memberikan sumbangan pengeluaran rata-rata diatas 0%. Sumbangan pengeluran sandang terbesar terjadi pada bulan Nvember yaitu sebesar 0,18% dan yang terkecil terjadi pada bulan Aptil sebesar -0,06%.
Kesehatan memberikan sumbangan pengeluaran rata-rata diatas 0%. Sumbangan pengeluaran kesehatan terbesar terjadi pada bulan Agustus sebesar 0,07% dan yang terkecil terjadi pada bulan Aril, Juni, Oktober dan November sebesar 0,01%.
Pendidikan, rekreasi dan olah raga rat-rata memberikan sumbangan pengeluaran diatas 0%. Sumbangan pendidikan, rekreasi dan olah raga terbesar terjadi pada bulan Agustus sebesar 0,64% dan yang terkecil terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar -0,01%.
Transportasi danm komunikasi memberikan sumbangan kebanyakan diatas 0%. Sumbangan yang terbesar terjadi pada bulan April yaitu 0,17% dan yang terkecil terjadi pada bulan Maret, Mei, OPktober dan Desember sebesar 0,00%

              

Inflasi  tahun  2003  hlm  10


BAB  III
KESIMPULAN

            Inflasi  sebagai  indicator  kemakmuran  suatu  Negara  tidak  dapat  dihindari.  Di  Indonesia  inflasi  yang  terjadi  dari  tahun  ke  tahun  mengalami  peningkatan.  Namun  pada  tahun  2003,  inflasi  yang  terjadi  di  Indonesia  mengalami  penurunan  yang  drastic  bila  dbandingkan  dengan  tahun – tahun  sebelumnya.  Berdasarkan  data  dari  BPS,  inflasi  yang  terjadi  selama  lima  periode  adalah:
  1. Periode  tahun  1999  sebesar  2,01%
  2. Periode  tahun  2000  sebesar  9,35%
  3. Periode  tahun  2001  meningkat  menjadi  12,55%
  4. Periode  tahun  2002  menurun  menjadi  10,03%
5.       Periode  tahun  2003  menurun  menjadi  5,06%
Laju  inflasi  yang  terjadi  pada  tahun  2003  ini  terjadi  pada  bulan  Desember  merupakan  laju  inflasi  yang  terbesar  yaitu  5,06%  dan  yang  terendah  terjadi  pada  bulan  Maret  yaitu  0,77%.
Inflasi  yang  terbesar  terjadi  pada  bulan  November  yaitu  1,01%  dan  yang  teendah  terjadi  pada  bulan  Maret  yaitu  -0,23%(merupakan  deflasi).
Tingkat  kenaikan  IHK  terbesar  terjadi  pada  bulan  November  sebesar  2,84%  dan  terendah   pada  bulan  Maret  sebesar  -0,64%.
Inflasi  year  on  year  terbesar terjadi  pada  bulan  Januari  sebesar  8,74%  dan  terkecil  pada  bulan  Desember  sebesar  5,06%.
Komoditas  barang  dan   jasa  yang  terus  mengalami  inflasi  adalah  perumahan,  kesehatan  dan  transportasi  dan  komunikasi.Deflasi  dialami  oleh  komoditas  bahan  pangan  selama  delapan  bulan.  Sedangkan  yang  lain  adalah  yang  lebih  banyak  inflasinya  bila  dibandingkan  deflasinya  yaitu  kmoditas sandang,  komoditas  pendidikan,  rekreasi  dan  olah  raga  serta  makanan  jadi,  minuman,  rokok  dan  tembakau. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar