BAB 1
PENDAHULUAN
Inflasi merupakan sesuatu yang kita hadapi sehari – hari. Ketika kita berbelanja, kita akan merasakan perbedaan harga hari ini dengan harga pada hari kemarin, maka itulah yang disebut inflasi. Inflasi juga terjadi pada saat kita membayar atau menerima upah apabila kita menjadi pembantu rumah tangga atau majikan. Ini semua membuktikan bahwa inflasi menyebabkan perbedaan harga antara periode sebelumnya dengan periode sekarang.
Inflasi disebabkan oleh masuknya uang yang terlalu banyak ke masyarakat, sehingga masyarakat semakin ingin membelanjakan uang tersebut. Selain itu juga karena jumlah barang yang tidak seimbang dengan permintaan pasar menyebabkan harga barang naik. Inflasi dalam suatui negara terutama di Indonesia disebabkan oleh dua factor, yaitu:
a. Dari luar negeri
Inflasi terjadi akibat adanya kenaikan harga diluar negeri yang menyebabakan kenaikan harga dalam negeri. Selain itu juga karena nilai tukar uang dalam negeri mengalami penurunan dengan mata uang asing.
- Dari dalam negeri
Inflasi dalam negeri biasanya dipicu oleh deficit APBN dan APBD secara terus – menerus yang kemudian ditutup dengan mencetak uang baru. Penciptaan uang baru yang berlebihan menyebabkan inflasi. Selain itu juga karena adanya gagal panen yang dialami oleh para petani. Gagal panen ini menyebabakan permintaan lebih tinggi daripada penawaran sehingga harga barang akan naik.
Inflasi yang terjadi karena naik atau turunnya harga komoditas barang dan jasa dapat diatasi melalui kebijakan non moneter atau kebijakan non fiskal yang disebut dengan kebijakan riil. Bentuk dari kebijakan ini adalah dengan menaikkan hasil produksi dan pengendalian harga.
Kebijakan menaikkkan hasil produksi dilakukan untuk menyeimbangkan permintaan masyarakat yang cukup banyak sehingga antara penawaran dari produsen dan permintaan konsumen dapat diseimbangkan. Bila produsen hendak menaikkkan hasil produksi, kendala yang dialami produsen adalah mahalnya bahan baku atau bahan yang akan diproduksi. Untuk mengantisispasi hal tersebut, pemerintah hendaknya memberikan pinjaman kepada para produsen ataupun dengan mengimpor bahan mentah tersebut kamudian diolah oleh para produsen di Indonesia. Jadi pemerintah bukan mengimpor barang – barang yang sudah jadi dari luar negeri seperti yang dialami tiap tahun yang menyebabakan barang – barang buatan dalam negeri tidak diminati oleh konsumen.
Akibat dari inflasi salah satunya adalah harga barang menjadi naik. Agar harga barang tidak naik, pemerintah dapat mengambil suatu kebijakan pengendalian harga melalui pengawasan. Pemerintah akan menetapkan harga tertinggi suatu barang dan jasa yang boleh diterapkan oleh para pengusaha maupun para produsen. Bila hal ini dilanggar, maka pemerintah akan mengambil tindakan. Namun tanpa pengawasan yang baik, cara yang digunakan pemerintah ini dapat menimbulkan pas ar gelap ( black market).
Inflasi tahun 2003 hlm 2
BAB II
INFLASI TAHUN 2003
BERDASARKAN KOMODITAS BARANG DAN JASA
Inflasi merupakan salah satu indikator kemakmuran suatu Negara. Jika tingkat inflasi suatu Negara adalah tinggi, menandakan tingkat kemakmuran suatu Negara adalah rendah, sedangkan bila tingkat inflasi suatu Negara adalah rendah, menandakan tingkat kemakmuran suatu Negara adalah tinggi. Selain itu, inflasi merupakan suatu proses yang dinamis. Adanya inflasi mengesankan bahwa tingkat harga dan variabel - variabel lainnya secara sistematis dan berkesinambungan selalu berada diluar keseimbangan. Inflasi merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari maupun dihilangkan karena inflasi menyangkut berbagai bidang, terutama dibidang ekonomi seperti tenaga kerja dan stabilitas harga.
Salah satu factor penyebab inflasi adalah tingkat komoditas barang dan jasa. Hal ini terkait dengan harga barang dan jasa, apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Pada tahun 2003 di Indonesia mengalami inflasi sebesar 5,06% yang merupakan inflasi terendah yang dialami Indonesia dibandingkan dengan periode sebelumnya. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 43 kota, Inflasi yang terjadi pada tahun 2003 pada tiap bulan berdasarkan komoditas barang dan jasa adalah sebagai berikut:
1. Bulan Januari
Pada bulan Januari perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: minyak tanah, beras, tomat sayur, upah tukang, bensin pompa, ikan segar, minuman ringan, emas perhiasan, angkutan dalam kota, gula pasir, nasi dengan lauk, sewa rumah, kontrak rumah, minyak goreng, mie, rokok kretek filter, upah pembantu rumahtangga, sawi hijau, mie kering instant, soto, g ado-gado, bubur, sate, gas LPG, pasir, dan tarif rumah sakit. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, daging ayam ras, cabe rawit, telur ayam ras, bawang merah, daging sapi dan kacang panjang.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,95%, kelompok perumahan sebesar 2,31%, kelompok sandang sebesar 0,96%, kelompok kesehatan sebesar 1,05%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,02%, serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 1,13%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi -1,54%.
2. Bulan Pebruari
Pada bulan Pebruari perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: beras, cabe merah, upah tukang, tarif listrik, empek-empek, emas perhiasan, nangka muda, nasi, sewa rumah, kontrak rumah, tahu mentah, mie, rokok kretek filter, upah pembantu rumahtangga, buncis, tarif kereta api, ketimun, rokok kretek. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: daging ayam ras, cabe rawit, telur ayam ras, daun bawang, tomat sayur, ikan segar, kentang, wortel,sawi hijau, apel, kol putih / kubis, minyak tanah, jeruk, jagung muda, solar, bayam dan minyak goreng.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, daging ayam ras, cabe rawit, telur ayam ras, tomat sayur, beras, ikan segar, kentang, tomat buah, wortel, kol putih / kubis, gula pasir, minyak gopreng, emas perhiasan, televisi berwarna dan kacang panjang.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,77%, kelompok perumahan sebesar 0,64%, kelompok sandang sebesar 0,64%, kelompok kesehatan sebesar 0,40% serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,08%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi -0,26% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga relatif stabil yaitu 0,00%.
Inflasi tahun 2003 hlm 3
3. Bulan Maret
Pada bulan Maret perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: tarif listrik, upah tukang, bawang merah, bayam, minuman ringan, nangka muda, nasi dengan lauk, sewa rumah, kontrak rumah, kelapa, rokok kretek filter, upah pembantu rumahtangga, makanan ringan /snack, gado-gado, bubur kacang hijau, rokok kretek, sabun mandi, pasta gigi dan tarif air minum / PAM. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, daging ayam ras, cabe rawit, telur ayam ras, tomat sayur, beras, ikan segar, kentang, tomat buah, wortel, kol putih / kubis, gula pasir, minyak gopreng, emas perhiasan, televise berwarna dan kacang panjang.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,40%, kelompok perumahan sebesar 1,07%, kelompok kesehatan sebesar 0,84%, serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,05%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi -2,26%, kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,05% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami deflasi sebesar 0,13%.
4. Bulan April
Pada bulan April perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: daging ayam ras, upah tukang, jeruk, pepaya, angkutan dalam kota, gula pasir, nasi dengan lauk, sewa rumah, kontrak rumah, roti tawar, kue kering berminyak, upah pembantu rumahtangga, obat dengan resep, tarif uang sekolah SD, SLTP, SLTA dan tarif parkir. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, beras, cabe rawit, telur ayam ras, emas perhiasan, ikan segar, minyak goring, kelapa, bayam, kentang, buncis, wortel, kangkung, televise berwarna, bahan pelumas / oli dan kacang panjang.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,41%, kelompok perumahan sebesar 0,16%, kelompok kesehatan sebesar 0,32%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,27%, serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 1,31%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi 1,15% dan kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,64%.
5. Bulan Mei
Pada bulan Mei perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: tarif air minum / PAM, upah tukang, telur ayam ras, ikan segar, daging ayam ras, emas perhiasan, tarif listrik, bawang merah, sewa rumah, kontrak rumah, upah pembantu rumahtangga, jeruk, pepaya, tarif dokter dan tarif rumah sakit. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, beras, cabe rawit, gula pasir, sawi hijau, daging sapi, nangka muda, minyak goring, bayam dan pisang.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0.01%, kelompok perumahan sebesar 0,76%, kelompok sandang sebesar 0,35%, kelompok kesehatan sebesar 0,81%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,00%, serta kelompok transportyasi dan komunikasi sebesar 0,03%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi 0,28%.
6. Bulan Juni
Pada bulan Juni perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: tarif listrik, upah tukang, kacang panjang, petai, apel, emas perhiasan, tarif pemeliharaan service, sewa rumah, kontrak rumah, minyak goreng, upah pembantu rumahtangga, rokok kretek filter. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, daging ayam ras, cabe rawit, beras, ikan segar, nangka muda, jeruk, emping dan televisi berwarna.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,18%, kelompok perumahan sebesar 0,91%, kelompok sandang sebesar 0,29%,
Inflasi tahun 2003 hlm 4
kelompok kesehatan sebesar 0,19%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,15%, serta kelompok transportyasi dan komunikasi sebesar 0,13%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi 0,82%.
7. Bulan Juli
Pada bulan Juli perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: tarif uang sekoplah TK, SD, SLTP, SLTA dan uang kuliah Akademi / PT, tomat sayur, upah tukang, kacang panjang, cabe merah, buncis, kangkung, nasi dengan lauk, sewa rumah, kontrak rumah, ketimun, mie, rokok kretek filter, upah pembantu rumahtangga, petai, daging ayam ras, seragam sekolah. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah:gula pasir, telur ayam ras, beras, bawang merah, ikan segar, jeruk, minyak goring, emping, emas perhiasan dan televisi berwarna.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok perumahan sebesar 0,38%, kelompok sandang sebesar 0,22%, kelompok kesehatan sebesar 0,26%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 1,51%, serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,05%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi 0,72% dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,22%.
8. Bulan Agustus
Pada bulan Agustus perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: tarif uang sekolah SD, SLTP, SMA dan uang kuliah Akademi / PT, beras, tomat sayur, upah tukang, cabe merah, ikan segar, tarif listrik, emas perhiasan, wortel, ikan diawetkan, sewa rumah, kontrak rumah, anggur, rokok kretek filter, upah pembantu rumahtangga dan soto serta gas LPG. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah:gula pasir, daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, bayam, ketimun, kacang panjang, jaruk, pisang danminyak goreng.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok bahan makanan sebesar 0,15%, kelompok perumahan sebesar o,61%, kelompok sandang sebesar 0,28%, kelompok kesehatan sebesar 0,23%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 7,82%, serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,09%. Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami deflasi -0,11%.
9. Bulan September
Pada bulan September perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: tarif listrik, beras, tarif uang kuliah Akademi / PT, tarif uang sekolah SD, SLTA, SLTP, obat dengan resep, emas perhiasan, donat, daging ayam ras, sewa rumah, kontrak rumah, gula pasir, jagung muda, ban dalam , upah pembantu rumahtangga, mobil, roti tawar, dan jeruk. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, cabe rawit, bawang merah, daging sapi, ikan segar, telur ayam ras, buncis, apel, pisang dan kacang panjang.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makananjadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,34%, kelompok perumahan sebesar 1,03%, kelompok sandang sebesar 0,64%, kelompok kesehatan sebesar 0,63%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 1,62%, serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,05%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi 0,52%.
10.Bulan Oktober
Pada bulan Oktober perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain: daging ayam ras, beras, upah tukang bukan mandor, cabe merah, telur ayam ras, bawang merah, emas perhiasan, kelapa, nasi, sewa rumah, kontrak rumah, minyak gorengtongkol, upah pembantu rumahtangga, gabus, dencis, jeruk, kol putih / kubis, pisang, obat dengan resep.Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah:gula pasir, tomat sayur, petai dan kangkung.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makananjadi, minuman, rokokdan tembakau
Inflasi tahun 2003 hlm 5
sebesar 0,03%, kelompok perumahan sebesar 0,30%, kelompok sandang sebesar 0,25%, kelompok kesehatan sebesar 0,30%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,13 %, kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,03% serta kelompok bahan makanan sebesar1,78%.
11.Bulan November
Pada bulan November perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain:daging ayam ras, minyak goreng, kelapa, ikan gabus, angkutan antar kota, emas perhiasan, angkutan dalam kota, daging sapi, sewa rumah, kontrak rumah, pisang, upah pembantu rumahtangga, sawi hijau, bawang merah, tempe, jeruk, gaun, ikan mas, bayam, buncis, kacang panjang, kangkung, ketimun, kol putih / kubis. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: cabe merah, beras, telur ayam ras,dan gula pasir.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,32%, kelompok perumahan sebesar 0.42%, kelompok sandang sebesar 2,29%, kelompok kesehatan sebesar 0,16%, kelompok bahan makanan naik sebesar 2,24% dan kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 1,06%. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami deflasi sebesar 0,03%.
12. Bulan Desember
Pada bulan Desember perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Pada bulan ini, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga / tarif antara lain:cabe merah, beras, tomat sayur, upah tukang, bayam, ikan segar,sandang wanita , emas perhiasan, angkutan dalam kota, kelapa, nasi, sewa rumah, kontrak rumah, minyak goring, mie, upah pembantu rumahtangga, sawi hijau, cabe rawit, ketimun, kangkung, kacang panjang, telur ayam ras, ikan diawetkan,jeruk, semangka, tempe, taucho, bedak, sandang laki-laki. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga / tarif adalah: daging ayam ras, angkutan antar kota, gula pasir, bawang merah, jagung muda, gula merah danpepaya.
Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK, enam kelompok mengalami inflasi, masing-masing adalah: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,02 %, kelompok perumahan sebesar 0,28%, kelompok sandang sebesar 1,67%, kelompok kesehatan sebesar 0,35%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,04%, kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,03% serta kelompok bahan makanan naik sebesar 2,13%.
Inflasi tahun 2003 hlm. 6
ANALISIS DATA
Berdasarkan data tentang inflasi tahun 2003, inflasi tahun 2003 merupakan inflasi yang terendah dibandingkan inflasi yang terjadi pada tahun – tahun sebelumnya. Inflasi pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 1999 sebesar 2,01%, tahun 2001 meningkat menjadi 12,55%, lalu menurun pada tahun 2002 menjadi 10,03% dan pada tahun 2003 turun menjadi 5,06%.
Inflasi yang terjadi pada tahun 2003 dapat dikategoprikan sebagai inflasi rendah karena inflasi pada tahun ini kurang dari 10%.
Pada tahun 2003 sebagian komoditi ada yang mengalami kenaikan maupun penurunan berdasarkan yang terbanyak, diantaranya adalah:
1. Bahan makanan
Bahan makanan umumnya mengalami deflasi sebanyak 8 bulan dan inflasi selama 4 bulan.
2. Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada umumnya mengalami inflasi yaitu selama 10 buln dan mengala,I deflasi selama 2 bulan.
3. Perumahan
Perumahan untuk inflasi pada periode tahun 2003 adalah selama 12 bulan.
4. Sandang
Sandang pada periode 2003 ini pada umumnya mengalami inflasi yaitu selama 10 bulan dan deflasi selama 2 bulan.
5. Kesehatan
Kesehatan selama periode tahun 2003 mengalami inflasi.
6. Pendidikan, rekreasi dan olah raga
Pendidikan, rekreasi dan olah raga pada periode ini umumnya mengalami inflasi. Deflasi yang terjadi untuk pendidikan, rekreasi dan olah raga adalah 2 bulan.
7. Transportasi dan komunikasi
Transportasi dan komunikasi selama periode tahun 2003 tidak ada deflasinya, kesemuanya mengalami inflasi.
Inflasi tahun 2003 hlm.7
TABEL DAN ANALISIS
Tabel . 1
PERKEMBANGAN EKONOMI MONETER ( INFLASI )
TAHUN 2003
No | BULAN | INFLASI % | IHK (Bln Po) % | HK (Bulan Pn) % | Tingkat Kenaikan IHK % | LAJU INFLASI % | INFLASI year on year(2003 dg 2002) % |
1 | Januari | 0,80 | 274,13 | 276,33 | 2,20 | 0,80 | 8,74 |
2 | Pebruari | 0,20 | 276,33 | 276,87 | 0,54 | 1,00 | 7,34 |
3 | Maret | -0,23 | 276,87 | 276,23 | -0,64 | 0,77 | 7,12 |
4 | April | 0,15 | 276,23 | 276,65 | 0,42 | 0,92 | 7,54 |
5 | Mei | 0,21 | 276,65 | 277,23 | 0,58 | 1,13 | 6,91 |
6 | Juni | 0,09 | 277,23 | 277,49 | 0,26 | 1,23 | 6,62 |
7 | Juli | 0,03 | 277,49 | 277,58 | 0,09 | 1,26 | 5,79 |
8 | Austus | 0,84 | 277,58 | 279,92 | 2,34 | 2,11 | 6,38 |
9 | September | 0,36 | 279,92 | 280,93 | 1,01 | 2,48 | 6,20 |
10 | Okrtober | 0,55 | 280,93 | 282,48 | 1,55 | 3,05 | 6,22 |
11 | November | 1,01 | 282,48 | 285,32 | 2,84 | 4,08 | 5,33 |
12 | d | 0,94 | 285,32 | 287,99 | 2,67 | 5,06 | 5,06 |
| Total | 5,06 | 3341,16 | 3355,02 | 13,86 | 23,89 | 79,25 |
ANALISIS
Pada tahun 2003, inflasi terbesar terjadi pada bulan November yaitu sebesar 1,01% dan mengalami deflasi pada bulan Maret sebesar -0,23%. Sedangkan inflasi terendah ( bukan deflasi ) adalah sebesar 0,03%.
Tingkat kenaikan IHK pada tahun ini yang terbesar terjadi pada bulan November yaitu sebesar 2,84% yang merupakan hasil dari pengurangan IHK bulan November tahun 2003 dengan IHK bulan Oktober tahun 2003 yaitu dari 285,32% dengan 282,48%. Sedangkan tingkat kenaikan IHK terendah terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar -0,64% yang merupakan hasil pengurangan dari IHK bulan Maret tahun 2003 dengan IHK bulan Pebruari tahun 2003 yaitu dari 276,23% dengan 276,87%.
Laju inflasi terbesar terjadi pada bulan Desember sebesar 5,06% dan laju inflasi terendah terjadi pada bulan Maret sebesar 0,77%.
Inflasi year on year yang terbesar terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 8,74% yang merupakan perbandingan antara bulan Januari tahun 2002 dengan Januari tahun 2003. Sedangkan inflai year on year terendah terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 5,06 % yang merupakan perbandingan antara bulan Desember tahun 2002 dengan Desember tahun 2003.
Inflasi tahun 2003 hlm. 8
Table . 2
SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUAAN
KOMODITAS BARANG DAN JASA
TERHADAP INFLASI NASIONAL
TAHUN 2003
No | Bulan | BM | MJMRT | Prmh | Snd | Ksht | PRO | TK |
1 | Januari | -0,36 | 0,36 | 0,54 | 0,08 | 0,05 | 0,00 | 0,13 |
2 | Februari | -0,16 | 0,14 | 0,14 | 0,05 | 0,02 | 0,00 | 0,01 |
3 | Maret | -0,58 | 0,08 | 0,25 | -0,04 | 0,04 | -0,01 | 0,00 |
4 | April | -0,30 | 0,28 | 0,04 | -0,06 | 0,01 | 0,01 | 0,17 |
5 | Mei | -0,06 | 0,00 | 0,20 | 0,03 | 0,04 | 0,00 | 0,00 |
6 | Juni | -0,20 | 0,03 | 0,21 | 0,02 | 0,01 | 0,01 | 0,01 |
7 | Juli | -0,17 | -0,04 | 0,08 | 0,02 | 0,01 | 0,12 | 0,01 |
8 | Agustus | 0,03 | -0,02 | 0,14 | 0,03 | 0,07 | 0,64 | 0,01 |
9 | September | -0,16 | 0,06 | 0,24 | 0,05 | 0,03 | 0,12 | 0,02 |
10 | Oktober | 0,43 | 0,01 | 0,07 | 0,02 | 0,01 | 0,01 | 0,00 |
11 | November | 0,53 | 0,07 | 0,10 | 0,18 | 0,01 | 0,00 | 0,12 |
12 | Desember | 0,54 | 0,19 | 0,06 | 0,13 | 0,02 | 0,00 | 0,00 |
| Total | -0,46 | 1,16 | 2,07 | 0,54 | 0,32 | 0,9 | 0,48 |
KETERANGAN:
BM : Bahan Makanan
MJMRT : Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Prmh : Perumahan
Snd : Sandang
Ksht : Kesehatan
PRO : Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
TK : Transportasi dan Komunikasi
ANALISIS
Sumbangan kelompok pengeluaran komoditas barang dan jasa terhadap inflasi nasional tahun 2003 berdasarkan table diatas adalah sebagai berikut :
Bahan makanan rata-rata memberikan sumbangan dibawah 0%. Sumbangan bahan makanan terbesar terjadi pada bulan Desember sebesar 0,54% . Sedangkan sumbangan terkecil dari bahan makanan adalah pada bulan Mei sebesar -0,06%.
Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau kebanyakan memberikan sumbangan diatas 0%. Sumbangan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau terbesar terjadi pada bulan April sebesar 0,28%. Sedangkan sumbangan makanan jadi, minuman , rokok dan tembakau terkecil terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar -0,04%.
Inflasi tahun 2003 hlm. 9
Pewrumahan rata-rata membertikan sumbangan pengeluaran sebesar diatas 0%. Sumbangan perumahan terbesar terjadi pada bulan Janu8ari yaitu sebesar 0,54%. Sedangkan sumbangan perumahan yang terkecil terjadi pada bulan Desember sebesar 0,06%.
Sandang memberikan sumbangan pengeluaran rata-rata diatas 0%. Sumbangan pengeluran sandang terbesar terjadi pada bulan Nvember yaitu sebesar 0,18% dan yang terkecil terjadi pada bulan Aptil sebesar -0,06%.
Kesehatan memberikan sumbangan pengeluaran rata-rata diatas 0%. Sumbangan pengeluaran kesehatan terbesar terjadi pada bulan Agustus sebesar 0,07% dan yang terkecil terjadi pada bulan Aril, Juni, Oktober dan November sebesar 0,01%.
Pendidikan, rekreasi dan olah raga rat-rata memberikan sumbangan pengeluaran diatas 0%. Sumbangan pendidikan, rekreasi dan olah raga terbesar terjadi pada bulan Agustus sebesar 0,64% dan yang terkecil terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar -0,01%.
Transportasi danm komunikasi memberikan sumbangan kebanyakan diatas 0%. Sumbangan yang terbesar terjadi pada bulan April yaitu 0,17% dan yang terkecil terjadi pada bulan Maret, Mei, OPktober dan Desember sebesar 0,00%
Inflasi tahun 2003 hlm 10
BAB III
KESIMPULAN
Inflasi sebagai indicator kemakmuran suatu Negara tidak dapat dihindari. Di Indonesia inflasi yang terjadi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Namun pada tahun 2003, inflasi yang terjadi di Indonesia mengalami penurunan yang drastic bila dbandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari BPS, inflasi yang terjadi selama lima periode adalah:
- Periode tahun 1999 sebesar 2,01%
- Periode tahun 2000 sebesar 9,35%
- Periode tahun 2001 meningkat menjadi 12,55%
- Periode tahun 2002 menurun menjadi 10,03%
5. Periode tahun 2003 menurun menjadi 5,06%
Laju inflasi yang terjadi pada tahun 2003 ini terjadi pada bulan Desember merupakan laju inflasi yang terbesar yaitu 5,06% dan yang terendah terjadi pada bulan Maret yaitu 0,77%.
Inflasi yang terbesar terjadi pada bulan November yaitu 1,01% dan yang teendah terjadi pada bulan Maret yaitu -0,23%(merupakan deflasi).
Tingkat kenaikan IHK terbesar terjadi pada bulan November sebesar 2,84% dan terendah pada bulan Maret sebesar -0,64%.
Inflasi year on year terbesar terjadi pada bulan Januari sebesar 8,74% dan terkecil pada bulan Desember sebesar 5,06%.
Komoditas barang dan jasa yang terus mengalami inflasi adalah perumahan, kesehatan dan transportasi dan komunikasi.Deflasi dialami oleh komoditas bahan pangan selama delapan bulan. Sedangkan yang lain adalah yang lebih banyak inflasinya bila dibandingkan deflasinya yaitu kmoditas sandang, komoditas pendidikan, rekreasi dan olah raga serta makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar